Banyuwangi, Wanipedes.id – Dari berbagai literatur diketahui istilah pahlawan tidak mungkin terlepas dari nilai-nilai kepahlawanan itu sendiri.
Pahlawan adalah pejuang yang gagah berani, orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Perjuangannya dalam dunia pertanian memang tidak boleh dikucilkan, sebab,, Dr.Ir.H.Guntur Priambodo.MM, sudah banyak memperjuangkan para petani dengan pembangunan infrastruktur irigasi pertanian, sehingga petani dapat merasakan azaz manfaatnya.
Kepala Dinas PU Pengairan Bwi itu memulai segalanya dengan integritas dan strategi. Ini pula yang membuat beliau terus bisa bergerak sekalipun pada masa Orde Baru dinilai banyak orang sebagai masa suram bagi pergerakan.
pengorganisasian sosial, apalagi kelompok petani dengan isu reforma agraria yang kompleks, sosok Guntur Priambodo menilai persoalan itu sudah dibawa pada arah yang bertentangan dengan konstitusi sejak mulanya.
Penyematan pada diri Guntur Priambodo nampak sesuai perjuangannya. Guntur sudah berhadapan dengan kerasnya dunia pergerakan sejak dirinya memulai kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), beliau sangat aktif dalam komisariat Himpunan Mahasiswa Islam dan pada forum-forum diskusi serta berbagai kegiatan sosial.
Namun, di tengah kesibukan luar biasa sebagai kepala dinas PU Pengairan, Guntur justru tampil biasa. Guntur Kendati sebagai kepala dinas DPU Pengairan, padahal dia sebagai pengendali ratusan petani di Banyuwangi, dibuktikan dengan rekam jejak digital, beliau sering turun bersama kegiatan Bersih saluran irigasi serta nyaris setiap minggu ia diundang oleh komunitas petani dalam acara komunitas tersebut.
Guntur menegaskan, Tampilnya sebutan petani sebagai pahlawan pangan, tentu saja akan dilandasi oleh berbagai pertimbangan. Orang-orang tidak mungkin akan berani menyebut petani sebagai pahlawan pangan jika tidak ditopang oleh alasan yang argumentatif.
Salah satunya, berkat kiprah para petani inilah segenap bangsa di negeri ini, masih mampu melakoni kehidupan dengan baik.
Petani benar-benar mampu bekerja tanpa pamrih. Petani tidak pernah menuntut untuk dapat pengakuan sebagai pahlawan nasional.
Yang mereka lakukan hanyalah berbuat baik bagi sesama agar rekan-rekan sebangsanya tetap terjaga kebutuhan bahan pangan utamanya.Tandas Guntur Priambodo.
(Penulis Noto Suwarno)