Sosok Pemimpin yang Merakyat Dan Tahu Penderitaan Rakyat Banyuwangi.

Artikel Banyuwangi Berita Opini Pemerintah Prestasi

Banyuwangi – Wanipedes.id Siapa yang mengira seorang kepala dinas DPU Pengairan Kabupaten Banyuwangi” Dr.Ir.H.Guntur Priambodo adalah seorang tokoh yang karismatik. Tetapi dia bisa menyatu di tangah-tengah interaksi sosial Masyarakat namun tanpa muncul sedikitpun rasa keangkuhan hal itulah yang menunjukan sifat yang santun dan bersahaja.

Mungkin konsep kepemimpinannya yang begitu melekat tertanam dalam jiwanya, yaitu azas kepemimpinan Jawa manunggaling kawula lan gusti yang artinya Menyatunya pemimpin dengan rakyat itu justru perilakunya dimulai dari dirinya, bisa rumangsa lan ora rumangsa bisa. Sekilas ada hal yang unik dari gambar diatas, bagaimana bisa seorang pemimpin sebesar beliau berada di tengah-tengah rakyatnya dalam aktivitas sehari-hari sebagai seorang pemimpin.Yang lebih menarik lagi, sosok dia (Guntur Priambodo )

mampu menyembunyikan tentang sosok dirinya, tanpa basa-basi dan tanpa pengawal, Sehingga orang di sekitarnya tidak ada yang curiga maupun terganggu pikirannya dan bertanya-tanya.Mereka tetap asyik dengan aktivitas masing-masing, tidak terusik. Barangkali dia tengah mengasah empatinya, untuk membaca keadaan dan masalah dari para kawulanya sehingga dia menjadi lebih tahu keadaan yang sebenarnya dan mengambil langkah yang paling tepat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Banyuwangi dengan program program yang ia gulirkan.

Mungkin jauh berbeda dengan tipikal kebanyakan pemimpin di jaman sekarang, mereka terjun ke pasar-pasar ikut makan nasi sayur yang dijual mbok-mbok, pada saat-saat tertentu dengan dilengkapi peliputan yang eksklusif hanya untuk mencari dukungan dengan suatu kepentingan. Sedangkan beliau telah bersumpah bahwa dirinya dan jabatan Untuk Rakyat Banyuwangi pun dikorbankan untuk kepentingan rakyat. Dan ini sulit dicari di jaman sekarang ini, tidak sedikit pemimpin yang awalnya menjual muka tetapi setelah naik di atas puncak kemudian lupa justru mengutamakan kepentingannya sendiri.

(Penulis Noto Suwarno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *