Banyuwangi – Wanipedes.id Fenomena dinasti politik Kabupaten Banyuwangi di mulai dengan munculnya “keluarga politik”, kemudian dengan adanya pola strategi politik petahana di tahun 2024 dengan pola memborong sejumlah rekom di DPP membuahkan hasil dengan ditandainya tiket sejumlah partai untuk Pasangan Ifuk_Muji.
Hal ini, mencerminkan adanya masalah dalam sistem politik di Kabupaten Banyuwangi. Lebih lanjut, dinasti politik yang begitu luas adalah refleksi dari rusaknya integritas demokrasi di Banyuwangi,sehingga baru baru ini munculnya fenomena Gerakan “Bumbung Kosong” di bumi blambangan yang digaungkan oleh rakyat ,
Aktivis dan civitas akademi yang semakin hari menguat untuk Gerakan Bumbung kosong.
Baru baru ini munculnya video statement dari salah satu Sekjen parpol terkait pola kekuasaan di salah satu kabupaten yang mempunyai tambang emas raksasa di Indonesia,hal ini menandakan kegalauan petahana atas strategi awal dengan calon tunggal yang merasa diatas 95% hingga landing di pilkada Tahun Ini.
Namun langkah petahana banyak kerikil kerikil dengan pola calon tunggal (Borong Rekom) hal ini dengan munculnya gerakan “Bumbung Kosong”,kami melihat bahwa dengan munculnya statement salah satu Sekjen Partai.
Baru baru ini,menandakan bahwa petahana akan mencari trik/strategi baru untuk landing dengan smooth di pilkada banyuwangi.
Catatan: Perlu diketahui : Kedekatan emosional Sekjen Parpol tersebut sangat rekat sekali dengan keluarga petahana yang ditandai dengan statement Sekjen parpol tersebut bulan bulan lalu terkait Pemeriksaan Saksi petahana di Polda Jatim ,dan apakah hari ini juga akan adanya drakor Terkait Pilkada Banyuwangi,
Bersambung…
Penulis Noto Suwarno.