Srono, Banyuwangi. Wanipedes.id — Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, kembali menyajikan kemeriahan melalui acara kirab budaya yang berlangsung meriah dan penuh kearifan lokal. Rabu, 28 Agustus 2024.
Dusun Rimpis tampil memukau dalam pawai budaya yang diadakan dengan tema “Mengenang Bupati Pertama Banyuwangi, Mas Alit.” Kegiatan ini dimulai di perempatan Rimpis dan berakhir di Lapangan Kepundungan, dengan antusias warga dusun Rimpis yang tinggi.
Kirab budaya yang dimulai dari siswa SD dan dilanjutkan pukul 14.00 untuk peserta umum ini yang diikuti oleh lima dusun, yaitu Dusun Rimpis, dusun Pekiringan, dusun Semalang, dusun Suwaluh, dan dusun Krajan. Dusun Rimpis, yang mengusung tema kirab budaya Nusantara, menjadi pusat perhatian dengan tampilan yang apik dan menonjolkan kekayaan budaya lokal.
Ketua Pemuda Gumuk Payung, Gunawan, bersama Ketua RT 05, Riyanto, dan Ketua RW 01, Hadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah hasil musyawarah pemuda dan masyarakat setempat untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke-79. “Kegiatan ini adalah hasil dari musyawarah kalangan pemuda dan masyarakat yang bertujuan untuk memeriahkan HUT RI yang ke-79,” ungkap Gunawan.
Gunawan juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Hari ini kami buat kegiatan puncak Karnaval. Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan sukses,” tandasnya dengan penuh rasa syukur.
Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari pengamanan yang ketat dan solid. Babinsa Koramil Srono, Serka Endik Serwoyo, bersama tiga personel TNI lainnya dan Babinkamtibmas Polsek Srono, Aipda Andika Sujarwanto, turut hadir untuk memastikan jalannya acara berjalan dengan aman dan tertib.
“Pengamanan kirab budaya berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti. Kami bersyukur semua pihak saling bekerja sama, baik dari panitia, peserta, maupun masyarakat yang turut menjaga keamanan acara ini,” ujar Serka Endik Serwoyo.
Pawai budaya Dusun Rimpis berhasil menyuguhkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan semangat Nusantara. Acara ini menjadi pupuk kebersamaan, gotong royong dan menciptakan sebuah perayaan yang bermakna, mempererat persatuan, dan membangkitkan semangat untuk terus melestarikan budaya lokal. (Heri Pecok)