Mengenal Sosok Guntur Priambodo, Selain Cerdas Berinisiatif Juga Berjiwa Ksatria

Artikel Banyuwangi Berita Narasi Opini Politik

Banyuwangi | Wanipedes.id Seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab, pemimpin yang tetap teguh dan selalu berjiwa besar, legowo menerima kritik dan selalu mengambil tanggung jawab atas semua keputusan yang ia ambil.

Sosok Dr.Ir.H. Guntur Priambodo.MM, memang sejak dulu dikenal sebagai sosok pemimpin yang merakyat, selalu berfikir positif untuk siapa saja, termasuk yang pernah menyakitinya sekalipun, namun baginya orang lain memiliki kesamaan sikap untuk selalu berbuat baik, menjadi contoh bagaimana seorang pemimpin yang amanah, bukan pemimpin yang hanya mementingkan egonya dan nafsunya dari segelintir orang.

Dengan hal itu penulis meyakini, hal tersebut juga sebagai pembentukan karakter buat masyarakat Banyuwangi, ketika kelak menjadi pemimpin, dengan hal itu secara perlahan karakter serupa akan menjalar ke masyarakat lainnya termasuk para pemuda, sebagai bentuk keteladanan selayaknya secara “Top Down” sebagai spirit untuk melahirkan Kebijakan secara “Bottom up”, sehingga para ASN di Kabupaten Banyuwangi juga dapat meningkatkan pelayanannya secara cepat, tepat dan gesit dalam bekerja untuk masyarakat.

Guntur Priambodo, sebisa mungkin menentukan keputusan -keputusan yang bermanfaat bagi orang banyak, terutama warga Kabupaten Banyuwangi, Ia mempertimbangkan keputusan yang ia ambil, apakah membawa kebaikan atau tidak.

“Karena tugas pemerintah itu hanya dua, yakni membawa perubahan dan mempercepat kemajuan. Jika belum baik, maka kita ubah jadi baik, jika sudah baik, maka kita percepat kemajuan itu.”

Sebagai pemimpin, beliau menyadari bahwa tugasnya adalah membawa perubahan dan mempercepat kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi, sesuai tanggung jawab sebagai kepala dinas pengairan Banyuwangi.

Sungguh Fenomena sosok pemimpin tersebut ini menjadi sisi yang menarik dan patut diapresiasi, dipertahankan dan di tingkatkan dimasa-masa yang akan datang.

Penulis Noto Suwarno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *