KH. Suyuti Thoha Merestui Perjalanan KPP Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro Menuju Alas Purwo

Agama Banyuwangi Berita Wisata

Ketua Masyarakat Adat Nusantara DPW Jawa Timur (MATRA)”
Kanjeng Pangeran Panji (KPP) Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro atau biasa dipanggil Abie bersama 60 santri melakukan agenda rutin tiap tahun, Seperti saat ini para santri dan santriwati atau para tutor dan guru yang ada di Billion English Course Kampung Inggris Pare kediri sedang melakukan perjalanan ke alas Purwo, agenda ini merupakan bagian dari rutinitas tahunan dalam bersilaturahmi ke Banyuwangi yaitu sowan dalem kyai Suyuti Thoha setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Alas Purwo dengan tujuan untuk nguri-nguri budoyo atau melestarikan adat budaya dan mengenalkan tentang budaya Jawa yang ada di bumi Pertiwi kepada berbagai macam santri dan santriwati yang ada di seluruh Indonesia yang belajar dan para pengajar di Billion English Course Kampung Inggris Pare kediri. Tepat pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2024 Kanjeng Pangeran Panji Kristian Sabel Pusung Cipto Negoro dengan sapaan akrab Gus Billy dapat doa restu dari kyai sepuh Banyuwangi” KH Fatulloh Suyuti Thoha Tegaldlimo bahwa Gus Billy bersama 60 santrinya untuk melanjutkan perjalanannya menuju alas Purwo yang terkenal keangkerannya atau alas paling wingit di bumi Blambangan.

Ketua Masyarakat Adat Nusantara DPW Wilayah Jawa Timur (MATRA)”
Kanjeng Pangeran Panji KPP Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro saat diwawancarai oleh awak media Wanipedes.id: diawali dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Rahayu buat semuanya dan semoga kita selalu berbahagia.

Kami Kanjeng Pangeran Panji KPP Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro, Ketua Masyarakat Adat Nusantara DPW Wilayah Jawa Timur, dan juga CEO serta Founder Billion Indonesia Group dan Billion English Course Kampung Inggris Pare Kediri bersilaturahmi di pondok pesantren mansya’ul Huda Tegaldlimo tepat di kediaman KH Fatulloh Suyuti Thoha yang sudah kami anggap sebagai bapak saya sendiri dan juga Mbah yang tersayang dan tercinta. Ucap Gus Billy pada awak media, Sabtu 03/08/2024.

Gus Billy menambahkan rutinitas tiap tahun ini biasanya di awal bulan Suro tapi perjalanan kali ini di akhir bulan Suro untuk melakukan umbul dongo yang artinya terbang, jadi doa yang diterbangkan atau dipanjatkan kepada Allah SWT supaya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, keluarga besar kita, pekerjaan kita, keluarga kandung, anak cucu dari turunan kita sampai keturunan berikutnya, leluhur-leluhur kita, semua diridhoi dan diberkahi oleh Allah SWT. Beber Gus Billy”

Silaturahmi di tempat kyai sepuh ini merupakan rangkaian sebelum kita masuk ke Alas Purwo,
Kami bersama 60 santri harus sungkem atau sowan dalem dengan kyai sepuh Banyuwangi” KH Suyuti Toha, istilahnya mengawali atau sebagai pintu masuk ke Purwo karena beliaunya adalah sesepuh yang kami percayai dan juga dipercayai oleh masyarakat Banyuwangi…

Ahamdulillah….
Kebetulan pada hari ini bersamaan ada agenda silaturahmi dari Letnan TNI (purn)” Pak Syafri Samsudin beserta rombongan purnawirawan,
berkaitan dengan silaturahmi dari para jendral TNI (purn) itu memang sudah menjalin hubungan keakraban dengan Yai Suyuti Toha., bersilaturahmi ini tanpa ada muatan urusan politik, silaturahminya para jendral TNI (purn) memang perintah langsung yang ditugaskan oleh Pak Prabowo agar tetap menyambung silaturahmi dengan kyai Suyuti Thoha.

Setelah ini kami berserta rombongan para santri akan segera menuju Alas Purwo, menurut tingkah laku kami ini sesuai adab orang Jawa, Kalau di Jawa, harus paham siapa sesepuhnya, siapa eyangnya, mbahnya, atau para ulama itu yang kita ikuti adabnya. Artinya, dalam bahasa sederhana, kita ngalap berkah Jadi, kami ke sini juga minta doa dari kyai Suyuti Thoha agar selalu mendoakan kami semuanya, tetap sehat, berkah, dan untuk negara kita agar tetap utuh dan lebih baik daripada sebelumnya, Jadi, harapannya seperti itu apalagi ini masih di bulan Suro, kalau menurut istilah Jawa, bulan Suro sangat bagus untuk mengawali sesuatu yang diniatkan dengan niat baik.”
Pungkas Abie, Ketua Masyarakat Adat Nusantara DPW Wilayah Jawa Timur (MATRA).

Di tempat yang sama, pengasuh ponpes mansya’ul Huda Tegaldlimo Banyuwangi mengatakan dengan singkat, khususnya ucapan berterima kasih kepada Gus Billy yang sudah bersilaturahmi ke ponpes mansya’ul Huda.

Mudah-mudahan para santri-santri ini bisa membawa kebaikan bagi masyarakat di masa-masa yang akan datang. Sebab, menurut pepatah di pondok, “subhanul yaum rijalul ghad,” artinya pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.
Karena itu, saya juga ingin menyampaikan pesan kepada santri-santri, yang pertama, sebagai santri harus taat kepada guru. Mudah-mudahan perjalanan seperti ini bisa diadakan tiap tahun secara rutin dan Semoga semuanya membawa dampak yang positif, terutama untuk masa depan negara Indonesia. Mudah-mudahan pada tahun 2024 nanti, negara kita menjadi negara yang aman dan rakyatnya sejahtera. Yang terpenting, satu, kita harus aman. Pungkas KH. Suyuti Toha pengasuh ponpes.
(Pewarta: Yanto Pimpred)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *