BANYUWANGI: Wanipedes.id – Dzikir nurul wathon, suatu ibadah sunah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengingat dan memuji kebesaran Allah SWT. Dzikir dapat dilakukan dengan bersuara atau dalam hati, dan dzikir juga sebagai penguat bathin untuk mensucikan hati, agar doanya cepat terkabulkan, tujuan utama dari dzikir nurul wathon untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara sekaligus mendoakan presiden RI ke-8″ Prabowo Subianto agar selalu mendapatkan kemudahan dalam menjalankan amanat rakyat untuk memimpin pemerintahaan Indonesia karena program tersebut digagas langsung oleh KH. Fathulloh Suyuti Thoha dengan Prabowo Subianto sebelum terpilih menjadi presiden RI Ke-8.

Momentum jum’at Berkah lembaga gema desa (Gerakan Masyarakat Desa) Indonesia cabang Banyuwangi bersama masyarakat menggelar doa dzikir nurul wathon yang dipimpin mursyidul’am” KH. Fathulloh Suyuti Thoha selaku pendiri, acara di mulai setelah sholat jum’at yang berlangsung di dalam masjid AL- Hikmah Ponpes Mansya’ul Huda tegaldlimo yang dihadiri oleh ketua umum Gema Desa pusat yang diikuti 100 anggota yang terdiri dari perwakilan tingkat kordes, korcam, korkab yang meliputi sembilan kabupaten wilayah Provinsi jatim, khusunya kabupaten Banyuwangi dan koordinator tingkat provinsi pun juga hadir, personil polsek tegaldlimo yang diwakili kanit intelkam” Aiptu Hadi Santoso, rombongan dari kanjeng sobry serta ratusan Jama’ah sholat jum’at.

Setelah itu lembaga gema desa melanjutkan dzikir nurul wathon di musholla alas purwo yang ada di Pancur, jadi acara tersebut di gelar dua kali dalam sehari, acara berjalan sukses dan lancar secara khidmat. Jum’at: 24/01/2025.

Mursyidul’am dzikir nurul wathon” KH. Fathulloh Suyuti Thoha menyampaikan yang mengadakan acara dzikir nurul wathon tadi itu dari lembaga gema desa yang bertempat di sini dan setelah ini akan dilanjud ke alas purwo untuk menggelar dzikir nurul wathon juga, ucap pendiri Majelis dzikir nurul wathon,

Masih lanjut Pembina Lembaga Gema Desa (gerakan masyarakat desa) yaitu Bapak Hashim joyo hadi kusumo dan Bapak Achmad Reza patria, sedangkan Bapak Hashim joyo hadi kusumo tak lain adalah adik kandungnya Presiden RI ke-8, sedangkan Majelis dzikir nurul wathon juga programnya prabowo sebelum menjadi presiden, jadi secara kebetulan keduanya saling berkesinambungan.
Tujuan dari doa bersama tersebut untuk mendoakan Bangsa negara tetap aman dan kondusif dan khusunya untuk pak prabowo agar bisa membawa amanat dari rakyat sekaligus semua tugasnya dimudahkan dan selalu mendapat perlindungan dari ALLAH SWT, ujarnya

Ditempat yang sama, menurut ketua umum lembaga Gema Desa” Subari Pratondo menambahkan kembaga gema desa didirikan sejak tahun 2007 yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan dan selalu bersilaturahmi kepada seluruh mantan kepala desa se-indonesia serta perangkat-perzngkat desa yang sudah purna tugas, visi ini tujuannya untuk saling bersinergi turut membantu kegiatan pemerintah dalam hal keamanan dan ketentraman dan juga kegiatan lainya yang sifatnya untuk masyarakat adil dan makmur menuju kemakmuran gimah ripah loh jinawi yang terpenting bisa mensosialisasikan progam pemerintah sampai ketingkat desa biar masyarakat desa ikut mendapatkan dan bisa menikmati progam-programnya dari pak prabowo sebagai presiden RI ke-8.ungkap ketum
Beliu juga memaparkan kalau perjuangan lembaga gema desa ini murni mendukung apa yang menjadi komitmen dari pak prabowo yang ingin membangun bangsa kedepan yang lebih bagus untuk menuju Indonesia emas dan juga ada tambahan yang sangat perlu kami sampaikan kepada seluruh anggota lembaga gema desa yang bahwa pada tanggal 31 sampai tanggal 01 februari 2025 akan ada acara silaturahmi nasional yang bertempat di kota Solo Jateng, dalam acara tersebut kami mengundang pak Hashim joyo hadi kusumo selaku pembina dan pak prabowo serta wakil menteri desa beserta seluruh jajaranya.” pungkasnya

Dari pantaun awak media dilokasi selain melakukan dzikir nurul wathon juga ada ritual pemotongan tumpeng yang dipimpin oleh lima tokoh pemuka agama sebagai simbul bhineka tunggal ika, potong tumpeng berlangsung khidmat di Trianggulasi Beach alas Purwo Banyuwangi, dan awak media berhasil mendapat informasi bahwa lembaga gema desa itu beranggotakan dari semua mantan kepala desa se-indonesia dan para perangkat desa yang saat ini sudah berjumlah tiga puluh ribu anggota yang tersebar di seluruh nusantara.